Saturday, 13 April 2013

kebaikkan pasangan bubur kacang hijau dan ketan hitam




Tubuh kita membutuhkan asam amino non-essensial maupun esensial. Asam amino non-esensial yaitu asam amino yang mampu dihasilkan oleh tubuh namun memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino esensial. Asam amino esensial mampu didapatkan dari makanan yang dikonsumsi tiap harinya.

Asam-asam amino yaitu alanin, asparagin, asam aspartat, tirosin, sistein, glisin, asam glutamate, glutamine, serin, prolin, arginin, histidin, lisin, leusin, isoleusin, valin, phenylalanine, threonine, methyionine, tryptophan. Asam-asam amino tersebut dapat kita peroleh salah satunya dengan mengonsumsi biji-bijian.

Dalam suatu buku yang ditulis oleh bapak F.G Winarno menjelaskan bahwa asam amino yang terkandung dalam protein nabati tidak selengkap dengan protein hewani. Namun dapat ditambahkan bahan lain yaitu dengan mencampurkan dua atau lebih sumber protein yang mengandung jenis asam amino yang berbeda. Sehingga mampu untuk melengkapi protein dalam pengonsumsiannya. Bila dua jenis sumber protein yang memiliki jenis asam amino esensial yang berbeda dikonsumsi bersama-sama, maka kekurangan asam amino dari satu protein dapat ditutupi oleh asam amino sejenis yang berlebihan pada protein lain. Dua protein tersebut saling mendukung (complementary) sehingga mutu gizi dari campuran menjadi lebih tinggi daripada salah satu protein itu. Contohnya yaitu dengan mencampurkan dua jenis bahan makanan antara campuran tepung gandum dengan kacang-kacangan, dimana tepung gandum kekurangan asam amino lisin, tetapi asam amino belerangnya (asam amino yang mengandung sulfur/belerang misalnya methyionine, sistein) berlebihan, sebaliknya kacang-kacangan kekurangan asam amino belerang dan kelebihan asam amino lisin. Pencampuran 1: 1 antara tepung gandum dan kacang-kacangan akan membentuk bahan makanan campuran yang telah meningkatkan mutu protein nabati.

Dari teori yang telah dijelaskan diatas, dapat juga kita ketahui kepandaian dan keahlian  nenek moyang kita yang telah mengenalkan suatu kebiasaan untuk mengonsumsi bubur kacang hijau dan ketan hitam menjadi menu yang cocok bila dikonsumsi bersama. Padahal, teori tersebut ditulis oleh bapak F.G Winarno pada tahun 1992. Dalam penyajiannya, bubur kacang hijau dan ketan hitam akan ditambah dengan santan (mengandung lemak).

Pada dasarnya kacang hijau banyak mengandung asam amino lisin yang memiliki beberapa fungsi sebagai pemberi fasilitas untuk produksi enzim, hormon, antibodi, serta membantu pembentukan protein otot, membantu dalam sintesis kolagen, komponen penting dari tulang dan jaringan ikat., merangsang produksi kreatinin yang bertanggung jawab untuk mengubah asam lemak menjadi energy. Sedangkan pada ketan hitam, beberapa fungsi asam amino methyionin adalah membantu menurunkan kadar kolesterol darah, membantu membuang racun pada organ hati serta membentuk regenerasi jaringan baru pada hati dan ginjal. Serta beberapa fungsi asam amino sistein adalah membantu pembentukan sel darah putih, membantu dalam memperkuat lapisan pelindung dari lambung dan usus, yang dapat membantu mencegah kerusakan yang disebabkan oleh aspirin dan obat-obatan serupa. Sistein juga sangat penting untuk metabolisme sejumlah biokimia penting termasuk koenzim A, heparin, biotin, asam lipoid dan glutathione.

Ada pula beberapa pendapat yang menyatakan bahwa mengonsumsi bubur kacang hijau yang mengandung protein akan sempurna apabila dikonsumsi bersama dengan ketan hitam yang mengandung karbohidrat. Sehingga kita mendapatkan dua makromolekul yang sangat dibutuhkan oleh tubuh yaitu karbohidrat dan protein dalam waktu bersamaan serta akan menjadi tiga makromolekul yaitu lemak dengan penambahan santan.

   Disamping kita dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk asam-asam amino, mengonsumsi bubur kacang hijau dan ketan hitam kita juga mendapatkan beberapa nutrisi lain seperti zat besi, vitamin B1, B2, B3 serta mineral seperti kalsium, fosfor, besi, natrium, dan kalium yang tetntunya baik untuk kesehatan tubuh kita.


0 comments: