sisi lain kerang laut
Lagi kangen
sama temen-temen waktu makan lontong kupang di alun-alun Gresik, jadi inget
sate kerang nya u,u
Baiklah,
kerang atau tiram biasanya hidup di dasar peraiaran yang berlumpur atau
berpasir. Daging pada kerang dibungkus lapisan kulit keras yang tersusun dari
kapur serta garam-garam mineral. Kulit kerang umumnya dapat dimanfaatkan untuk
hiasan, makanan ternak juaga kapur (CaO).
Nutrisi yang
dikandung oleh kerang tidak jauh berbeda dengan ikan-ikanan atau hasil laut
lainnya. Kerang mengandung mineral seperti zat besi, fosfor (P), seng (Zn), kalium,
kalsium, fluor, asam lemak omega 3, iodium dan beberapa nutrisi penting
lainnya. Mineral pada kerang juga mampu dicerna oleh tubuh dengan lebih mudah
jika disbandingkan dengan mineral yang berasal dari serealia. Nah, untuk
penderita asam urat agaknya sedikit atau bahkan menjauhi mengonsumsi kerang
karena kerang juga mengandung purin yang tidak baik untuk meningkatkan kadar
asam urat pada darah.
Oleh karena kerang sebagai tuan rumah
perairan, tentunya berpotensi untuk tercemar oleh limbah-limbah pabrik yang
membawa logam berat (racun). Logam berat seperti timbal (Pb), merkuri (Hg) umumnya
selain dapat membunuh langsung pada konsentrasi tinggi, juga dapat diakumulasikan
pada konsentrasi yang rendah oleh organisme peraiaran. Terlebih dari mollusca
(contohnya: kerang) yang akan menumpukkan logam berat tersebut dalam waktu yang
lama. Dan apabila kerang tersebut dikonsumsi oleh manusia, akan dapat
menyebabkan kematian atau cacat. Misalnya pada kasus Minamata di Jepang yang
diakibatkan oleh kerang yang mengandung kadar merkuri yang tinggi.
Kerang yang masih memiliki kualitas yang baik
adalah pada saat matang memiliki warna segar, tidak berwarna hitam (merupakan
akumulasi racun yang dapat dinilai secara fisik) dan jelas tidak memiliki bau
busuk. Cara pengolahan disarankan untuk mengukus atau merebus kerang dari pada
dengan penggorengan.
0 comments: