Tuesday, 18 February 2014

Kafein?

Apa itu Kafein?
Kafein merupakan alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylxanthine  bersama senyawa tefilin dan teobromin, berlaku sebagai perangsang system saraf pusat. Kafein dapat secara alami ditemukan dalam tumbuhan misalnya teh, kopi, ditemukan juga dalam campuran minuman non alkohol seperti cola, coklat terbuat dari kokoa mengandung sedikit kafein, soft drinks, minuman bersuplemen. Fungsinya dalam tumbuhan adalah sebagai antibiotik dan antijamur selain dapat menyebabkan paralisis dan kematian kepada serangga.

Batas Penggunaan:
Soft drink khususnya terdiri dari 10-50 mg kafein (umumnya mengandung 50 mg kafein/botol) disarankan untuk dikonsumsi maksimal 3 botol/hari. Sedangkan secangkir kopi mengandung kafein antara 80-100 mg dan memiliki batas konsumsi 300 mg/hari atau 3 cangkir kopi/hari.

Mengapa dinilai berbahaya?
Secangkir kopi mampu meningkatkan tekanan darah 5-10 mmHg sehingga mampu memicu serangan stroke dan jantung. Mekanisme kerja kafein menyaingi adenosine. Adenosine merupakan senyawa pada sel otak yang membuat orang mudah tertidur. Namun kafein memperlambat gerak sel tubuh. Lama kelamaan sel tubuh tersebut akan berhenti bekerja terhadap adenosine. Kafein akan membalikkan kerja adenosine sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, badan akan terasa segar, gembira, tekanan darah naik, kinerja jantung pun akan meningkat.
Setengah dari kandungan kafein akan bertahan beberapa jam dalam tubuh sehingga mata akan susah terpejam. Ketika dipaksapun, akan berkurang kualitas tidurnya. Dan apabila dalam keadaan ini kafein masih dikonsumsi terus menerus akan mengurangi vitalitas tubuh sehingga terjadi ketergantungan, akibatnya dapat mengalami stress dan depresi.

Dampak terhadap Saraf Pusat:
Di Nigeria, mahasiswa atau pelajar sering mengonsumsi kafein untuk meningkatkan prestasi belajarnya secara kognitif karena dinilai mampu meningkatkan konsentrasi dan efek ini berlangsung hingga 10 jam setelah konsumsi
Dalam sebuah penelitian, kafein secara akut dapat meningkatkan efisiensi kerja jaringan neuron di kortek serebral manusia. Sebagai contoh, 20 menit setelah konsumsi 100 mg kafein sambil mengerjakan tugas yang menggunakan memori kerja, subyek memperlihatkan pada MRI bahwa adanya peningkatan aktivitas neuronal di jaringan daerah otak yang berhubungan dengan aspek perhatian dari fungsi kognitif. Dengan demikian, kafein dapat meningkatkan ’energi mental’ sehingga peningkatan kewaspadaan dan tingkat konsentrasi ini berupaya untuk meningkatkan fungsi kognitif secara keseluruhannya.         
Namun tetap disarankan agar mengonsumsi kafein dalam batas yang ditentukan. Meskipun kematian akibat mengkonsumsi kafein secara berlebihan jarang terjadi, tetapi hanya ada pada beberapa kasus. Batas maksimal konsumsi kafein pada manusia adalah 10 gram per orang dan jika melebihi batas ini akan menyebabkan kematian. Pada beberapa kasus yang ditemukan, dengan hanya mengkonsumsi 6,5 gram kafein saja sudah dapat menyebabkan kematian. Namun, ada juga orang yang tetap hidup walaupun mengkonsumsi kafein sebanyak 24 gram.
Karenanya  saat ini mulai bermunculan produk kopi dekafeinasi dan teh rendah kafein.
Jaga kesehatan untuk masa depan kita :D


0 comments: